suaratrinusa-lampungbarat-Terkait Polemik menu pemberian makanan tambahan(PMT) balita(16500) dan ibu Hamil(21500) yang terjadi di kecamatan airhitam yang dinilai tidak layak,tidak sesuai dengan makanan sehat program stunting,dan kuat dugaan harga nilai makanan yang di sajikan tidak sesuai nominal bantuan PMT demi keuntungan pribadi memang layak di pertanyakan pengawasannya oleh pihak puskesmas kecamatan air hitam baik kepala puskesmas(kapus) maupun bidang gizi nya elsi
Faktornya adalah mengenai makanan olahan baik itu mie,nasi goreng,dan aneka olahan gorengan(tahubunting,risol,nuget dll) dan jambu air,sejauh mana pemahaman mereka tentang menu makanan tambahan PMT stunting ini
Salah satunya mengenai pemberian menu makanan yang dari olahan goreng gorengan ini,Karna berdasarkan dari searching kami terdapat fakta yang mengejutkan tentang bahayanya makanan olahan gorengan ini untuk anak anak di bawah usia 4/5tahun baik dampak jangka pendek maupun dampak jangka panjangnya
Salah satu halaman yang kami kutip Healthline.com dan laman berita lainnya tentang kesehatan memang banyak yang merilis bahwa makanan olahan gorengan ini cukup riskan dan bukan salah satu bagian menu sehat apalagi kalo mau kita kaitkan dengan makanan tambahan yang korelasinya ke program stunting
Mengapa gorengan tidak sehat, terutama bagi si kecil(balita) Penggunaan minyak bersuhu sangat panas saat proses penggorengan dapat menyebabkan perubahan struktur kimia lemak. Tubuh mengalami kesulitan memecah lemak yang telah berubah menjadi lemak trans dan akhirnya dapat memicu gangguan kesehatan.
Makanan yang melewati proses penggorengan memiliki kalori lebih banyak dari pada jenis pengolahan lain. Tambahan tepung sebagai pelapis saat menggoreng menyebabkan makanan kehilangan kandungan air dan menyerap minyak lebih banyak
Adanya gizi tidak seimbang dalam gorengan ini sangat tidak dianjurkan untuk anak konsumsi secara terus menerus. Dapat mempengaruhi pertumbuhan sang buah hati, orang tua perlu waspadai bahaya dampak dari makanan olahan gorengan ini diantaranya:
1. Pemicu Kelebihan Berat Badan dan Obesitas
Karena memiliki jumlah kalori tinggi, konsumsi gorengan berlebih dapat memicu overweight atau kelebihan berat badan, hingga obesitas pada si kecil. Hal ini dapat semakin parah dengan adanya kandungan lemak trans akibat proses penggorengan.
Publikasi penelitian di International Journal of Obesity menunjukkan lemak trans dalam olahan makanan goreng memainkan peran penting dalam penambahan berat badan. Lemak trans juga memengaruhi hormon pengatur nafsu makan dan meningkatkan jumlah lemak tersimpan di tubuh.
Tingginya kalori dan lemak trans pada gorengan, terlebih saat anak tidak bergerak aktif, dapat mempengaruhi tumbuh kembang si kecil. Saat terjadi obesitas, anak akan kesulitan bergerak karena beban tubuh yang melewati kapasitas. Pun dapat memicu penyakit lain seperti nyeri sendi dan kelelahan.
2. Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe II
Ada baiknya bagi orang tua untuk mengontrol konsumsi pemicu diabetes bagi anak di masa mendatang, salah satunya yakni gorengan. The American Journal of Clinical Nutrition memublikasikan penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan risiko diabetes tipe 2 akibat konsumsi gorengan.
Penggunaan minyak secara berulang meningkatkan kalori dan lemak trans pada gorengan. Dalam jangka panjang, konsumsi berlebih dua kandungan tersebut dapat menyebabkan tidak pekanya tubuh atau resistensi terhadap insulin.
Saat tubuh tidak lagi peka akan insulin, maka glukosa jadi sulit terserap dan justru mengendap dalam darah. Akibatnya tentu saja peningkatan jumlah gula darah yang selanjutnya dapat menjadi penyebab diabetes.
3. Meningkatkan Kadar Kolesterol Tubuh
Satu lagi peran minyak trans dalam gorengan yang menyebabkan masalah kesehatan. Konsumsi gorengan dalam jangka panjang dapat menurunkan jumlah kolesterol baik dan meningkatkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL).
Meski identik dengan penyakit faktor usia, nyatanya kolesterol juga dapat terjadi pada anak-anak. Kolesterol dapat muncul akibat gorengan yang diperparah dengan kurangnya aktivitas serta faktor keturunan.
Bahaya gorengan satu ini tentu perlu menjadi perhatian orang tua, terlebih jika buah hati memiliki genetik kolesterol dari orang tua. Agar tidak menjadi masalah kesehatan di kemudian hari, kehadiran orang tua penting untuk mengontrolnya dengan menghadirkan gizi seimbang.
4. Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Kolesterol akibat konsumsi gorengan berlebih juga dapat memicu timbulnya penyakit serius lain. Di antaranya yakni gangguan sistem kardiovaskular yang meliputi jantung dan pembuluh darah.
Penelitian observasi menemukan bahwa semakin sering seseorang mengonsumsi gorengan, semakin besar risiko terkena serangan jantung. Hal ini terjadi karena adanya plak yang menyumbat aliran darah menuju jantung. Pun ketika terjadi pecah plak dapat menyebabkan pendarahan serius di organ dalam.
Guna mengurangi risiko terjadinya penyakit kardiovaskular, ada baiknya orang tua mengedukasi sekaligus mengurangi konsumsi gorengan pada anak. Dengan demikian si kecil dapat secara mandiri mengetahui dampak gorengan bagi anak.
5. Gangguan pencernaan
Selain jangka panjang, konsumsi gorengan juga dapat memicu efek dalam kurun waktu cepat. Si kecil mungkin mengalami kembung, sakit perut, hingga diare.
Lemak berjumlah banyak yang terkandung dalam gorengan menyebabkan makanan lebih lama di perut. Hal tersebut terjadi karena lemak merupakan jenis makronutrien yang paling lambat dicerna tubuh. Menunda pengosongan perut dapat memicu rasa tidak nyaman, kembung, dan mual.
Pun makanan gorengan, terlebih menggunakan minyak kotor, dapat merusak mikrobioma usus si kecil. Ketidakseimbangan jumlah bakteri baik atas bakteri buruk dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan.
Tidak hanya itu, jumlah bakteri jahat yang lebih banyak dari bakteri baik juga dapat mempengaruhi sistem imun hingga kesehatan jantung buah hati Anda.
6. Gatal dan Radang pada Tenggorokan
Faktanya, gorengan saja tidak dapat memicu gangguan tenggorokan. Namun, penggunaan minyaknya lah yang menjadi penyebab rasa gatal dan memperparah radang pada tenggorokan.
Minyak goreng yang telah digunakan berulang dapat mengandung zat jahat yang memperbanyak bakteri pada tenggorokan. Jika dilakukan berulang, dapat memperparah radang dan menyebabkan iritasi lebih serius pada saluran lapisan tenggorokan.
Si kecil mungkin saja memakan gorengan dari minyak yang kotor saat berada di luar rumah. Jajanan keliling yang tidak higienis dapat memperburuk radang tenggorokan buah hati. Untuk itu ada baiknya membekali anak agar konsumsi makanan lebih terkontrol.
7. Menurunkan Fungsi Otak dan Daya Ingat
Nah, dampak gorengan bagi anak yang mengkhawatirkan lain yakni pengaruhnya pada fungsi otak. Berat badan naik berlebih, tekanan darah tinggi, dan sindrom metabolik akibat gorengan dan makanan berminyak erat kaitannya dengan kerusakan struktur, jaringan, dan aktivitas otak si kecil.
Dengan berbagai macam resiko dari makanan olahan gorengan tersebut ini yang yang menjadi pertanyaan,sejauh mana pengawasan penyajian menu PMT ini yang katanya diawasi oleh ahli gizi dari pihak puskesmas airhitam,kok bisa bisa nya kader posyandu yang menyajikan menu PMT ini di dominasi oleh makanan olahan gorengan yang notabenenya di program penanganan gizi untuk stunting ini kok banyak menyajikan olahan gorengan tersebut
Dan juga sejauh mana pengawasan penyajian penyajian menu makanan di 10 pekon tanpa melibatkan bidan bidan desa untuk memastikan tidak menggunakan minyak secara berulang kali, apalagi sampai berubah warna menjadi gelap. Yang Dengan demikian bisa mengurangi jumlah lemak trans pada gorengan. Selain itu juga memastikan minyak benar-benar panas sebelum memasukkan makanan agar tidak terlalu banyak menyerap minyak hal yang sangat layak kita pertanyakan supaya tidak terjadi pembodohan di masyarakat dan memastikan benar benar membantu mendukung program penanganan stunting yang sedang di galakkan oleh seluruh element pemerintahan republik indonesia ini
Dalam hal ini menurut Indra(LSM TRINUSA DPC LAMPUNG BARAT) mengatakan ” Lucu aja yang katanya ahli gizi menangani program stunting tapi seakan akan tidak mengerti mengenai bahayanya olahan gorengan ke anak anak kecil,padahal kan banyak petunjuk maupun bimtek tentang makanan yang baik untuk mengentaskan program stunting ini”
“Inspektorat,dinas kesehatan bahkan PJ sekalipun seharusnya memanggil ini kader kader posyandu yang melaksanakan dan juga kapus dan bidang yang menangani bidang gizi puskesmas airhitam ini,koreksi mengenai…jangan sampai program ini tidak ada hasilnya kearah penanganan stunting” ujarnya dengan suara lantang
Lanjutnya”dalam waktu dekat ini kami sebagai lembaga selaku kontrol sosial,akan melakukan audiensi dengan pihak inspektorat dan dinas kesehatan untuk mempertanyakan hal yang terjadi di kecamatan airhitam, supaya tidak lagi terjadi pembodohan pembodohan di masyarakat lagi”
(Ranggakusuma)
Bersambung