SuaraTrinusa.com — Pengangguran menjadi persoalan krusial yang perlu penanganan serius di Kabupaten Gowa. Menanggapi kondisi ini, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Gowa nomor urut 1, Amir Uskara dan Irmawati Haeruddin (Aurama), telah menyusun serangkaian strategi untuk menekan angka pengangguran yang mencapai 3,37 persen. Strategi tersebut diharapkan dapat memberikan solusi nyata dalam menciptakan lapangan kerja baru di daerah tersebut.
“Tingkat pengangguran kita justru mengalami peningkatan, dari 3,26% pada 2022 menjadi 3,37% di 2023. Ini tentu masalah yang harus segera diatasi,” ujar Amir Uskara dalam sesi tanya jawab dengan panelis saat Debat Calon Bupati dan Wakil Bupati Gowa di Hotel Claro, beberapa waktu lalu.
Menurut Amir, peningkatan angka pengangguran ini menunjukkan urgensi dalam mengembangkan sektor-sektor yang dapat menciptakan lapangan kerja secara berkelanjutan.
Jika terpilih, Amir dan Irmawati berkomitmen menciptakan peluang kerja, terutama bagi kelompok rentan seperti anak muda dan perempuan. Mereka menargetkan untuk menarik investor baru ke Kabupaten Gowa guna membuka lapangan kerja di berbagai sektor, salah satunya sektor pertanian. Amir menekankan pentingnya mengoptimalkan sektor pertanian sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat, khususnya di pedesaan.
“Kami ingin mengembangkan kewirausahaan di kalangan pemuda melalui bimbingan teknis dan pelatihan yang tepat sasaran. Pelatihan ini tidak harus melalui Balai Latihan Kerja (BLK), tetapi bisa dilakukan dengan menghadirkan tenaga ahli yang dapat membekali masyarakat dengan keterampilan praktis,” jelas Amir.
Dengan pendekatan ini, diharapkan masyarakat dapat memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan lapangan kerja.
Bagi ibu rumah tangga, pasangan Aurama berencana mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai sumber penghasilan tetap. Amir menekankan bahwa sektor UMKM menjadi bagian penting dalam visi dan misi mereka, terutama dalam memberdayakan perempuan.
“Memang sudah banyak inisiatif serupa, tetapi kami melihat belum ada fasilitasi yang optimal dari pemerintah. Jika kelompok rentan seperti pemuda dan ibu rumah tangga difasilitasi dengan baik, mereka bisa berdaya saing dan produktif, bahkan dari rumah,” tambahnya.