Suaratrinusa.com – Metro -Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin mengimbau masyarakat agar tidak bermain petasan, khususnya selama Ramadan 1445 Hijriyah berlangsung.
Imbauan itu disampaikan usai Safari Ramadan di Musala Hidayatul Iman, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Metro Utara, kota setempat.
Wahdi mengedukasi masyarakat, wabilkhusus jemaat Musala Hidayatul Iman soal bahaya bermain petasan. Dia menjelaskan, lebih baik uang untuk membeli mainan berbahan peledak itu ditabung saja, karena beberapa jenis petasan dianggap berbahaya.
“Bermain petasan mungkin menyenangkan, tapi jangan lah ya, tidak boleh, karena itu bisa membahayakan, jadi dilarang. Pernah dulu ada cerita, gara-gara main mercon tangannya malah jadi buntung. Jadi, hati-hati ya. Sampaikan juga pada anak-anak kita, lebih baik uangnya itu ditabung daripada untuk membeli petasan,” kata Wahdi, Minggu, 17/3/2024.
Wahdi berharap, jemaat yang hadir dalam Safari Ramadan ke tiga di Musala Hidayatul Iman dapat memetik hikmah ibadah, seperti yang disampaikan dalam tausiyah usai tarawih.
Pemerintah Kota Metro berkomitmen membangun daerah, baik secara fisik maupun non fisik, termasuk Sumber Daya Manusia.
“Tentu juga tadi disampaikan tausiyah tentang bagaimana kita menjaga silaturahmi, bagaimana kita menjadi hamba Allah yang dapat memberi nilai manfaat dan bagaimana juga kita membangun Kota Metro itu tidak hanya nilai fisiknya saja, tapi juga nilai Akhlakul Karim,” tuturnya.
Selain menyampaikan imbauan tersebut, Wali Kota Metro juga menyalurkan bantuan hibah untuk sejumlah rumah ibadah di Kelurahan Karangrejo, senilai puluhan juta rupiah.
Lurah Karangrejo, Erwin Syarief menyambut baik kedatangan Wali Kota Metro dan jajaran. Menurut dia, hibah yang diberikan nantinya akan dikondisikan untuk sejumlah masjid dan musala setempat, dibagi sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
“Terima kasih tentunya ya, untuk Pemkot Metro. Jadi, hibah itu salah satunya boleh itu khusus ke masjid tertentu atau musala tertentu. Tapi, kebijakan Pemerintah Kota untuk Karangrejo khususnya, itu terbagi ke empat masjid dan musala di Karangrejo, yang mana nominalnya menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing tempat ibadah. Tapi, semua hibahnya itu berupa barang ya, hanya saja nilainya yang berbeda-beda,” pungkasnya. (Adp)