suaratrinusa TANGGAMUS –Ingin mengantarkan temanya membuat surat pengantar SKCK, Hari Syahputra warga Pekon Penantian Kecamatan Pulau Panggung, diduga dianiaya oleh anak dari Kepala Pekon Gunung Meraksa Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus.
Setelah mengalami luka lebam dan merasa sakit dikepala bagian belakang akibat dianiaya, Hari Syahputra melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pulau Panggung Kecamatan Pulau Panggung.
Kepada media on-line dnewsradio.com Hari Syahputra ekslusif menceritakan kronologi singkat kejadian dugaan penganiayaan tersebut, berawal pada hari Kamis tanggal 16 Mei 2024 sekira jam 08.30 wib, Hari Syahputra bersama teman nya Yogi Prayoga hendak meminta surat pengantar SKCK ke Pekon Gunung Meraksa.
“saya datang ke kantor pekon Gunung Meraksa untuk mendampingi teman saya Yogi untuk buat surat pengantar, namun sesampainya di kantor pekon tidak ada satupun aparat pekon yang berada di kantor, kemudian saya dan teman saya pergi ke rumah salah satu aparat pekon yang bernama Eko, namun saudara Eko masih ada kegiatan di pekon Tekad ” bebernya.
Setelah Hari Syahputra dan Yogi Prayoga tidak menjumpai Aparatur Pekon karena ada kegiatan diluar, mereka pergi ke rumah aparat pekon yang lain nya, namun tidak bisa juga mendapatkan apa yang mereka inginkan, dikarenakan laktop hanya satu dan sedang digunakan, kemudian mereka memutuskan untuk pergi ke rumah Kepala Pekon pekon dengan maksud meminta tolong supaya surat pengantar SKCK untuk dibuatkan.
Sesampai nya di rumah Kepala Pekon mereka bertemu langsung dengan Kepala Pekon untuk menyampaikan maksud dan tujuan mereka, lalu setelah mereka menyampaikan maksud dan tujuan dan kepala pekon mengatakan “nanti siang karena aparat pekon masih ada kegiatan” dan karena mereka memburu waktu membutuhkan surat SKCK itu, Hari Syahputra sempat menyeletuk ” masa iya salah satu aparat pekon tidak ada dan ada kegiatan semua pak kakon”
Bukannya mendapatkan tanggapan positif Hari Syahputra dan Yogi Prayoga mendapatkan intimidasi yang berujung cekcok antara mereka dengan kepala Pekon. Dan akhirnya pada saat mereka hendak keluar dari pintu rumah tiba-tiba kepala bagian belakang Hari Syahputra dipukul oleh oknum anak dari Kepala Pekon menggunakan tangan sebanyak dua kali
” setelah dipukul oleh oknum anak Kakon Gunung Meraksa sekali saya masih bisa terima, tetapi karena anak Kakon tersebut terus membabi buta terus memukul saya lagi pada saat saya menuju kendaraan motor, saya merasa perlu untuk melaporkan kejadian ini… dan kejadian penganiayaan ini dilihat oleh warga yang berada di lokasi itu ” jelasnya
” Dan akibat pemukulan itu saya mengalami sakit di bagian kepala ” imbuhnya.
Mereka berharap agar dugaan penganiayaan ini segera ditindaklanjuti, agar sifat arogansi oknum anak kepala Pekon tidak terulang lagi, dan sebagai pembelajaran dari Kasus ini adalah pentingnya untuk bisa saling menghargai satu sama lain. (Nr)